Melansir laporan keuangan, PGEO pada 2023 mencatatkan laba bersih sebesar USD163,57 juta, meningkat signifikan sebesar 28,47% dari 2022 yang sebesar USD127,32 juta. Sementara itu, pendapatan pada 2023 mencapai USD406,29 juta, naik dari USD386,07 juta pada tahun sebelumnya.
Sejalan dengan itu, penjualan perseroan juga mengalami peningkatan dengan kontribusi utama berasal dari area Kamojang sebesar USD151,51 juta, diikuti secara berurutan oleh Ulubelu sebesar USD120,18 juta, area Lahendong sebesar USD83,88 juta, area Lumut Balai USD41,32 juta, dan area Karaha dengan USD 9,38 juta.
“Keputusan pembagian dividennya nanti setelah RUPS, rencananya akhir Mei,” imbuh Yurizki.
Melansir prospektus yang diterbitkan, perseroan berencana untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50% dari laba bersih.
Penetapan, jumlah dan pembayaran dividen tunai di masa mendatang akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk, namun tidak terbatas pada laba ditahan, kinerja operasi, arus kas, prospek usaha dan kondisi keuangan perseroan di masa depan, dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh para pemegang saham perseroan.
Kebijakan dividen ini akan berlaku sehubungan dengan laba bersih perseroan setelah pajak untuk tahun buku yang berakhir pada 2023 dan seterusnya. Sepanjang perseroan memutuskan untuk membagikan dividen, dividen akan dibayarkan dalam Rupiah.
(FAY)