IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), mencatatkan pertumbuhan laba dan pendapatan yang positif pada 2023. Capaian positif ini diperoleh melalui strategi efisiensi, penjualan uap dan listrik, dan pendapatan lainnya, seiring dengan ekspansi perusahaan dalam menggali potensi panas bumi di Indonesia.
Menurut laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit (audited) dan disampaikan kepada publik pada 1 Maret 2024, PGEO mencatatkan laba bersih sebesar USD163,57 juta pada 2023. Angka tersebut meningkat 28,47% dari perolehan 2022 sebesar USD127,32 juta.
Sementara itu, pendapatan pada 2023 mencapai USD 406,29 juta, naik dari USD386,07 juta pada tahun sebelumnya.
Penjualan mengalami peningkatan dengan kontribusi utama berasal dari area Kamojang sebesar USD151,51 juta, diikuti secara berurutan oleh Ulubelu sebesar USD120,18 juta, area Lahendong sebesar USD83,88 juta, area Lumut Balai USD41,32 juta, dan area Karaha dengan USD 9,38 juta.
Di tengah pertumbuhan laba dan pendapatan, beban penjualan Perseroan hanya mengalami kenaikan 3.33% menjadi USD178,98 juta dari USD173,21 juta di 2022.
Margin laba bersih yang mengalami kenaikan menjadi 40% dari 33% di 2022 menunjukkan kemampuan PGEO dalam meningkatkan kinerja produksi dan mengendalikan beban penjualan yang menunjukkan konsistensi PGE dalam melaksanakan Operational Excellence.
"Kinerja yang kami capai pada tahun 2023 ini merupakan bukti komitmen dan konsistensi PGEO dalam meningkatkan nilai perusahaan melalui berbagai upaya efisiensi dan optimalisasi aset produksi. Pencapaian ini juga menegaskan prospek cerah industri panas bumi," ujar Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy, Julfi Hadi melalui keterangan tertulis, Sabtu (2/3/2024).
"Sebagai pemimpin dalam energi hijau global, kami bertekad untuk terus mengembangkan potensi energi panas bumi di Indonesia dan wilayah lain di dunia," tambahnya.
PGEO terus melakukan ekspansi melalui eksplorasi potensi panas bumi dan pengoptimalan wilayah kerja untuk percepatan peningkatan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Perseroan hingga 1 GW dalam dua tahun ke depan. Pada 2023, Perseroan mengoperasikan 6 area operasi sendiri.