"Untuk peningkatan (kapasitas terpasang) sebanyak 250 MW di tahun ini kami masih memakai dana hasil IPO (Initial Public Offering/penerbitan perdana saham). Baru untuk (kebutuhan) tahun berikutnya, ada opsi kami terbitkan (green bonds) lagi," tutur Nelwin.
Nelwin menjelaskan, pihaknya kini tengah mengejar target peningkatan basis kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri, dari saat ini sebesar 672 MW menjadi 1.272 MW pada 2027 mendatang.
Untuk merealisasikan target tersebut, PGEO diperkirakan membutuhkan investasi baru dengan biaya mencapai USD1,6 miliar.
"Untuk mendukung target pertumbuhan pendapatan, kuncinya adalah pertumbuhan kapasitas terpasang, di mana kami butuh investasi baru sampai USD1,6 miliar," ungkap Nelwin.
Dari kebutuhan sebesar itu, nominal investasi yang telah disiapkan oleh PGEO adalah sebesar USD250 juta pada tahun ini dan sebesar USD350 juta pada 2024.