sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PGEO Fokus Kejar Kapasitas 1,8 GW di 2033, Ini Deretan Proyek Quick Win Panas Bumi

Market news editor Rahmat Fiansyah
06/11/2025 12:10 WIB
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (PGEO) fokus mengejar target kapasitas terpasang 1 gigawatt (GW) dalam 2–3 tahun mendatang dan 1,8 GW pada 2033.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) fokus mengejar target kapasitas terpasang 1,8 GW pada 2033. (Foto: Dok. PGEO)
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) fokus mengejar target kapasitas terpasang 1,8 GW pada 2033. (Foto: Dok. PGEO)

Laba bersih PGE tertekan akibat peningkatan biaya keuangan seiring penerapan aturan akuntansi baru (PSAK 223) dan perkembangan proyek panas bumi. Selama menunggu proyek PLTP Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), biaya bunga selama masa pembangunan (Interest During Construction/IDC) sementara dicatat sebagai beban keuangan. 

Sementara itu, bunga proyek PLTP Lumut Balai Unit 2 yang sebelumnya termasuk biaya pembangunan kini dicatat sebagai beban bunga sejak unit tersebut mulai beroperasi komersial pada Juni 2025, yang juga mendorong kenaikan beban penyusutan sebesar 9,61 persen.

Terkait koreksi pada kinerja bottom line, Yurizki menegaskan, hal ini menjadi bagian dari upaya untuk mendukung pertumbuhan PGE di tahun-tahun mendatang. Margin EBITDA disebutnya tetap berada pada kisaran yang sehat meski mengalami sedikit penurunan. 

"Hal tersebut merupakan konsekuensi wajar dari fase awal transformasi, di mana PGE perlu berinvestasi untuk memperluas portofolio. Pada tahap ini, kami melakukan investasi awal, terutama untuk rekrutmen talenta terbaik, kegiatan penelitian dan pengembangan, serta proyek-proyek eksplorasi yang berjalan seiring dengan target COD. Karena itu, pengeluaran pada fase ini bersifat strategis dan menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan jangka panjang PGE,” tuturnya.

Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE Edwil Suzandi, mengungkapkan perseroan mencatat peningkatan produksi di berbagai wilayah. Penguatan tersebut meliputi area Kamojang (1.326 gigawatt hour/GWh), Lahendong (643 GWh), Ulubelu (1.225 GWh), Lumut Balai (470 GWh), dan Karaha (80 GWh). Secara keseluruhan, produksi listrik diprediksi akan mencapai 4.978 GWh hingga akhir tahun.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement