IDXChannel - Subholding gas Pertamina, PT PGN Tbk (PGAS) memastikan perseroan akan tetap fokus pada proyek pipanisasi gas bumi dan pengembangan beyond pipeline. Keberadaan infrastruktur pendukung gas bumi ini diperlukan agar pengguna mendapatkan akses yang affordable.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan, PGN tetap mengembangkan core business yang sudah melekat dalam diri PGN yang terkait dengan pengembangan proyek transmisi dan distribusi gas bumi.
Upaya ini dilakukan untuk menjaga keamanan suplai melalui integrasi infrastruktur dan proyek strategis sehingga tercipta efisiensi, serta efektifitas biaya logistik dalam penyaluran gas bumi.
Rosa menambahkan, ada sejumlah proyek strategis yang akan dikerjakan PGN. Di antaranya proyek pipa gas West Natuna Transportation System (WNTS)-Pemping untuk menyalurkan gas dari Lapangan Natuna ke pasar dalam negeri.
Selain itu, PGN juga akan menyelesaikan proyek jaringan gas Cirebon–Semarang tahap II dan akan bersinergi dengan pemerintah untuk membawa gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat.
“Ada juga inisiatif bisnis baru untuk pengembangan Pipa Cisem II, di mana kami akan membangun pipa distribusi Tegal–Cilacap menuju Refinery Unit IV Cilacap sepanjang sekira 130 km,” ujar Rosa dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (14/7/2).
Pengembangan lainnya, yaitu proyek infrastruktur gas di kilang Tuban dan pembangunan infrastruktur pipa untuk mendukung pabrik pupuk di wilayah Timur Indonesia. Tidak hanya di Jawa, interkoneksi pipa yang akan dijalankan adalah Pipa Dumai-Sei Mangke melalui dukungan Pemerintah dengan APBN, Pipa Duri–Balam, Duri–Petapahan, Pipa Bangkanai–Balikpapan dan Pipa Bintuni–Fakfak.
Rosa berharap, dengan berbagai proyek yang dikerjakan tersebut, dapat menutup gap sumber pasokan yang disebabkan oleh infrastruktur pipa yang belum tersambung.
“Kami berkomitmen menjaga keamanan pasokan menggunakan integrasi infrastruktur. Di sisi lain, kami menyusun pengembangan proyek strategis yang adaptif mengisi peluang bisnis ke depan. Tentu dengan mempertimbangkan skema logistik yang tepat dan efisien,” ujar Rosa.
Seiring dengan adanya penugasan regasifikasi ke Pertamina, kata Rosa, apa yang dijalankan PGN saat ini sudah sejalan dengan upaya perseroan dalam menguatkan dan mengintegrasikan pemanfaatan infrastruktur gas pipa dan beyond pipeline.
Dengan proyeksi suplai gas bumi ke depan yang akan didominasi dalam bentuk liquefied natural gas (LNG) sesuai dengan kondisi geografis Indonesia, PGN terus melakukan penguatan pada infrastruktur LNG atau moda beyond pipeline agar dapat berkontribusi dalam menyeimbangkan suplai dan demand gas bumi domestik.