sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PGUN Buka Suara soal Naiknya Harga Saham Perseroan hingga JARR dan TEBE

Market news editor Dhera Arizona Pratiwi
03/10/2025 14:00 WIB
Emiten sawit milik pengusaha Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) menanggapi pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai peningkatan harga saham.
PGUN Buka Suara soal Naiknya Harga Saham Perseroan hingga JARR dan TEBE. (Foto Istimewa)
PGUN Buka Suara soal Naiknya Harga Saham Perseroan hingga JARR dan TEBE. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Emiten sawit milik pengusaha Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) menanggapi pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai peningkatan harga saham yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Seperti diketahui, selain PGUN, emiten yang juga terafiliasi langsung dengan Haji Isam yakni PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) dan PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) pun turut mengalami kenaikan terhadap harga saham.

Direktur Keuangan PGUN Tamlikho mengatakan, analisa manajemen terhadap tren ini, perseroan memandang peningkatan harga saham terjadi semata-mata sebagai mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh sentimen investor, kondisi makroekonomi, serta kinerja dan fundamental masing-masing emiten tersebut.

"Perseroan tidak memiliki keterlibatan langsung dalam pengelolaan JARR maupun TEBE, sehingga pergerakan harga saham kedua perusahaan tersebut merupakan refleksi dari penilaian pasar terhadap prospek bisnis masing-masing emiten," ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (3/10/2025).

Dia menegaskan, perseroan tidak memperoleh informasi apapun dari pemegang saham sehubungan dengan tren kenaikan harga saham dimaksud.

"Seluruh keterbukaan informasi yang dimiliki perseroan telah disampaikan kepada publik sesuai ketentuan peraturan yang berlaku," katanya.

Sebagai informasi, saham emiten milik Haji Isam kembali melanjutkan euforia. Pada Senin (22/9/2025), emiten sawit besutannya melesat serentak, meneruskan tren penguatan yang mencuri perhatian investor sejak pekan sebelumnya.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.17 WIB, saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) menyentuh auto rejection atas (ARA) 25 persen, tepatnya 24,77 persen, ke level Rp2.720 per unit. Ini menjadi level tertinggi sepanjang masa (ATH) emiten perkebunan sawit tersebut.

JARR akhirnya keluar dari papan pemantauan khusus (FCA) mulai Jumat pekan lalu. Sebelumnya, JARR masuk papan tersebut usai terkena suspensi selama lebih dari satu hari.

Saham JARR mencatatkan kenaikan yang fenomenal, melonjak 158 persen dalam sebulan dan meroket 777,42 persen sepanjang 2025 (YtD).

Saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) juga melonjak, yakni mencapai 10,00 persen atau ARA khusus di papan FCA, diperdagangkan di level Rp7.425 per unit. Sama seperti JARR, PGUN juga menembus rekor ATH baru hari ini.

Dalam sebulan, PGUN melejit 430 persen dan terbang 1.651 persen YtD.

Sementara, saham PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) disuspensi oleh bursa usai bergerak liar belakangan ini. TEBE sempat menyentuh rekor tertinggi pada 29 Agustus 2025, yakni di level Rp2.090 per unit.

Sepanjang tahun ini, saham TEBE mencatatkan lonjakan 262 persen.

Saham PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) melesat hingga 350 persen sejak awal 2025. Masuknya konglomerat Haji Isam lewat Jhonlin Group menjadi katalis utama lonjakan harga saham emiten jasa angkutan batu bara itu.

Jhonlin masuk sebagai pemegang saham pengendali TEBE terhitung sejak Maret 2025 melalui PT Dua Samudera Perkasa. Perusahaan milik Haji Isam itu kini menguasai 76,91 persen saham TEBE.

Direktur TEBE, Welly Susanto mengatakan, masuknya Jhonlin Group sebagai pengendali TEBE menjadi salah satu faktor yang menggerakkan harga saham. Hal ini kemudian diikuti dengan perombakan manajemen.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement