Sementara harga saham SFAN relatif stagnan di level Rp1.870. Harga akuisisi belum ditentukan, namun SFAN memiliki 189,38 juta saham di PGJO, setara dengan 23,8 persen dari total saham yang tercatat di Bursa Efek.
Perusahaan penyedia jasa digital travel ini tercatat melakukan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) pada Januari 2020. Saat itu, perseroan menetapkan harga IPO Rp80 per saham.
Belum diketahui lebih lanjut identitas perusahaan calon pemilik baru PGJO. Namun, perusahaan yang berkantor di Centennial Tower, Jakarta itu telah mengirimkan surat soal rencana akuisisi itu dengan tanda tangan Direktur Zhengyu Global Trading, Hong Yi.
"Informasi atau fakta material yang diungkapkan tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan," kata Adi.
(Rahmat Fiansyah)