sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pihak yang Optimistis dan Pesimistis usai Deal TikTok dan GOTO

Market news editor
16/12/2023 12:25 WIB
Kabar media sosial TikTok mengakuisisi saham unit bisnis PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di bidang e-commerce, PT Tokopedia, membuat heboh pasar.
Pihak yang Optimistis dan Pesimistis usai Deal TikTok dan GOTO. (Foto: GoTo)
Pihak yang Optimistis dan Pesimistis usai Deal TikTok dan GOTO. (Foto: GoTo)

Sementara itu, kata Danareksa, kesepakatan ini juga akan memungkinkan GOTO untuk fokus pada monetisasi bisnis on demand service (ODS), seperti ojek-taksi online dan jasa antarmakanan dan fintech dengan perluasan ke konsumen anggaran dan inklusi keuangan.

Dengan argumen yang sedikit berbeda, Samuel Sekuritas dalam riset pada 12 Desember 2023 menaikkan rating GOTO dari hold (tahan) menjadi buy (beli) dengan target harga Rp120 per saham.

“Bertentangan dengan banyak pandangan, kami melihat langkah ini sebagai sinyal positif bagi GOTO karena Tokopedia merupakan bagian terbesar dari beban GOTO (31,5 persen dari total beban) dan menyumbang 23,6 persen terhadap total rugi bersih pada 9M23 [9 bulan di 2023],” jelas riset Samuel Sekuritas.  

Samuel bilang, pihaknya selalu berpendapat. Tokopedia sudah mencapai puncaknya, “apalagi tanpa pendanaan eksternal, sementara pesaing terdekatnya di Indonesia (didukung SEA Group (Shopee) masih punya banyak modal untuk dibelanjakan.

Namun, imbuh riset Samuel, model live commerce (berdagang sembari melakukan siaran langsung di media sosial) mulai dilakukan menekan ruang e-commerce, dan dengan TikTok Shop sebagai pemimpin di bidang tersebut, GOTO mungkin baru saja menemukan pasangan yang sempurna.

“Lebih jauh lagi, kami melihat gerakan ini akan memungkinkan GOTO untuk benar-benar fokus pada permata tersembunyinya, GoTo Financials (GTF), yang menawarkan skalabilitas tinggi, dan dengan hadirnya TikTok di Tokopedia, kita mungkin bisa melihatnya penawaran produk baru, yang akan membantu meningkatkan transaksi dan meningkatkan take rate GTF lebih lanjut,” jelas riset Samuel.

Sambutan positif lainnya, dari riset KB Valbury Sekuritas pada 12 Desember menyebut, kesepakatan inovatif TikTok-GOTO secara keseluruhan dapat berdampak positif bagi GOTO.

“Terutama dari sudut pandang profitabilitas mereka akan tetap menikmati aliran pendapatan dari platform tersebut, sekaligus mengalihkan pendanaan Tokopedia ke TikTok, sehingga menurunkan risiko,” jelas riset KB Valbury.

Selain itu, kata KB Valbury, akuisisi ini diharapkan memungkinkan GOTO untuk menggunakan kembali sumber dayanya untuk layanan on demand, dan segmen fintech.

Sementara itu, masih mengikuti argumen Valbury, kolaborasi ini akan memungkinkan GOTO menyasar berbagai jenis pasar e-commerce; a) pelanggan impulsif, didorong oleh kehadiran media sosial dan b) pelanggan Tokopedia yang bernilai lebih tinggi.

KB Valbury menambahkan, hal tersebut juga terkait “potensi sinergi pada logistik dan dompet elektronik GOTO serta kekuatan algoritma TikTok. Kami mengharapkan kolaborasi akan memungkinkan mereka untuk menjajaki lebih banyak peluang seperti pinjaman digital/BNPL yang mungkin hanya akan tersedia di platform TikTok juga.”

Yang Pesimistis

Berbeda dengan mayoritas riset teranyar, UOB KayHian tidak terkesan dengan kerja sama TikTok dan GOTO. UOB pun menurunkan rating GOTO menjadi sell (jual) dengan target harga Rp75 per saham pada riset 12 Desember 2023.

“Kami tidak mendukung divestasi 75% Tokopedia ke TikTok Shop. Keraguan kami terletak pada kepemilikan GOTO yang hanya 24,99% setelah transaksi  dan potensi kerugian NPAT jangka panjang sebesar 40%. Tokopedia dan TikTok Shop akan bergabung, di mana TikTok akan menginvestasikan minimal US$1,5 miliar ke entitas yang diperbesar tanpa kontribusi dari GOTO.

Kepemilikan GOTO akan bersifat antidilutif sebesar 24,99%, berapapun total investasi TikTok. Downgrade ke JUAL dengan target harga Rp75,” beber UOB KayHian.

Kendati masih dalam proses penerbitan riset teranyar soal GOTO dan turut menyusun daftar sejumlah keuntungan untuk GOTO pasca-deal TikTok ke depan, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dalam rilis pada 11 Desember 2023, juga menyoroti sejumlah problem jangka pendek untuk perusahaan. Kedua masalah yang disoroti Mirae, yakni:

1) Dilusi hingga 75% dominasi GOTO atas PT Tokopedia, dan

2) Turunnya valuasi Tokopedia menjadi hanya USD2 miliar pasca suntikan modal baru-baru ini dari TikTok dari sebelumnya memperkirakan USD7 miliar sebelum IPO, menurut riset CB Insights pada April 2021.

Sementara, Sucor Sekuritas mempertahankan posisi netral ‘dengan hati-hati’ dengan targer harga Rp68 per saham.

“Kami akan meninjau kembali model kami setelah rincian diberikan setelah penyelesaian transaksi Tokopedia-Tiktok,” jelas Sucor.

Sucor menambahkan, poin-poin penting yang mungkin mengubah seruan pihaknya terhadap GOTO di masa depan adalah 1) perkembangan lanskap persaingan baik di segmen e-commerce dan ODS; 2) bagaimana monetisasi bisnis, terutama dalam On-Demand-Service di mana take rate saat ini setara dengan industri, akan berkembang di masa depan; 3) perkembangan bisnis pinjaman GOTO Financials baik dari segi ukuran dan dampaknya terhadap monetisasi GTF, dan 4) sinergi antara Tokopedia dan TiktokShop serta dampaknya terhadap bisnis GOTO secara keseluruhan. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement