Runtuhnya kesepakatan tersebut terjadi setelah perselisihan selama sebulan antara keduanya, yang berpuncak pada perdebatan sengit pada Rabu (29/5).
Anglo menolak tawaran BHP untuk memperpanjang pembicaraan pada Rabu pagi, sementara BHP mengatakan pihaknya tidak diberi akses terhadap informasi penting dari Anglo selama negosiasi.
Kepala eksekutif BHP Mike Henry mengatakan pihaknya tidak dapat mencapai kesepakatan dengan Anglo American mengenai pandangan spesifik sehubungan dengan risiko dan biaya peraturan di Afrika Selatan.
Sementara itu, CEO Anglo American Stuart Chambers menegaskan perusahaan akan mampu memberikan nilai lebih bagi pemegang saham.
“Pemegang saham kami akan mendapatkan keuntungan dari transparansi nilai dan eksposur murni terhadap portofolio aset kelas dunia yang lebih sederhana, kinerja operasional yang lebih kuat secara konsisten, dan pertumbuhan yang sangat menarik dalam tembaga, bijih besi premium,” katanya.