Sewa menara juga menjadi kontributor terbesar pendapatan TOWR. Dari total pendapatan TOWR di 2024 senilai Rp12,74 triliun, sebanyak 90 persen disokong pendapatan sewa menara pihak ketiga yakni Rp11,47 triliun.
Presiden Direktur TOWR, Aming Santoso, mengatakan bahwa pencapaian di 2024 merupakan hasil dari manajemen dalam memanfaatkan dan
mengelola skala operasional dalam bisnis menara maupun non-menara.
"Kami juga berhasil memanfaatkan peluang industri untuk mengkonsolidasikan portofolio menara IBST yang signifikan, sekitar 3.200 menara," ujar Aming, dalam pernyataan resminya.
Saat ini, TOWR memiliki dan mengelola 35.400 menara telekomunikasi serta jaringan kabel serat optik sepanjang kurang lebih 170.000 kilometer (km) di seluruh Indonesia.
Sedangkan, TBIG per 31 Desember 2024, memiliki 42.722 penyewaan dan 23.892 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 23.778 menara telekomunikasi dan 114 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 42.608, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,79x.