Pembangunan infrastruktur dianggarkan sebesar Rp400,3 triliun, terutama untuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan, infrastruktur konektivitas, infrastruktur pangan dan energi, serta keberlanjutan pembangunan IKN.
Anggaran transfer ke daerah direncanakan sebesar Rp919,9 triliun, untuk meningkatkan sinergi kebijakan fiskal pusat dan daerah, untuk harmonisasi belanja pusat dan daerah, serta mengurangi kesenjangan antardaerah dan memperkokoh kerjasama antardaerah. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah harus tetap memperhatikan iklim investasi, kemudahan berusaha, kesejahteraan masyarakat, dan penguatan akses dan kualitas layanan publik.
"Ini memang ada peningkatan belanja, namun di sisi lainnya dari postur penerimaan cukup optimis, sangat agresif penerimaan perpajakan meningkat 12 persen dengan kondisi tahun depan masih diliputi ketidakpastian," kata Joshua.
"Ini saya pikir perlu ada kerja ekstra kinerja pemerintah ke depannya agar postur dari sisi penerimaan anggaran belanja bisa terealisasi dengan baik," kata dia.
(Dhera Arizona)