Dari sisi pengeluaran, ARNA tampak mampu memangkas beban pokok sebesar 2,26% yoy menjadi Rp1,18 triliun, begitu juga dengan beban penjualan dan biaya umum-administrasi yang ikut terpangkas.
Neraca ARNA per 30 September 2022 menunjukkan kenaikan aset sebesar 5,67% mencapai Rp2,37 triliun, dari akhir 2021 di angka Rp2,24 triliun. Kewajiban pembayaran atau liabilitas berkurang 1,2% menjadi Rp662,15 miliar, sedangkan modal/ekuitas tumbuh 8,61% senilai Rp1,70 triliun.
Hingga akhir September lalu, ARNA memperoleh kas dari pelanggan sebanyak Rp1,90 triliun, yang sebagian besar digunakan untuk membayar pemasok, karyawan, hingga beban operasi. Dana sebanyak Rp82,02 miliar dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap.
Terkait pendanaan, ARNA memperoleh utang jangka pendek sebesar Rp3,36 triliun, yang mayoritas digunakan untuk membayar utang bank jangka pendek.
(NDA)