Jika pasar memberikan diskon lebih besar kepada induk usaha (Holdco) pasca spin-off, nilai saham ADRO berpotensi mengalami tekanan tambahan.
Penurunan Peringkat dan Revisi Target Harga
Dengan mempertimbangkan risiko penurunan harga batu bara, demikian juga diskon dari induk yang lebih besar, serta proyeksi keuangan pasca spin-off, BRI Danarakesa Sekuritas menurunkan peringkat saham ADRO menjadi ‘Hold’.
Meski demikian, target harga (TP) saham ADRO direvisi naik menjadi Rp4.100 per saham sebelum pelaksanaan spin-off. Ini mencerminkan penggabungan valuasi operasi bisnis thermal coal dan CFPP (Coal-Fired Power Plant), serta kontribusi AADI di masa depan.
"Risiko utamanya adalah harga batu bara yang melemah, diskon Holdco yang lebih besar untuk ADRO pasca spin-off," ujarnya.
Hingga Senin (18/11/2024) pukul 09:49 WIB, saham ADRO turun 3,57 persen ke Rp3.780. Transaksi-net mencapai Rp202,99 miliar, dengan volume 53,31 juta saham.
(Dhera Arizona)