Namun, risiko geopolitik mereda setelah Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata dalam konflik di Gaza, yang menurunkan ketegangan di kawasan tersebut.
Meski begitu, belum pasti apakah kesepakatan ini akan meyakinkan milisi Houthi untuk menghentikan serangan terhadap pelayaran di Laut Merah.
"Perdana Menteri Israel mendapat tekanan domestik dari kelompok sayap kanan untuk menolak kesepakatan tersebut hingga Hamas benar-benar dihancurkan. Tanpa dukungan mereka, Benjamin Netanyahu hanya akan memimpin pemerintahan minoritas," kata PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Jumat (17/1).
"Dan meskipun gencatan senjata berlangsung, pemberontak Houthi adalah benteng terakhir proksi Iran yang akan menjadi target Israel, sehingga ketenangan yang berkepanjangan di jalur perdagangan penting ini tampaknya diragukan," ujarnya.
Investor juga memantau potensi perubahan kebijakan di bawah kepemimpinan Donald Trump, termasuk kemungkinan sanksi lebih ketat terhadap minyak Rusia.