Jika harga mampu bertahan di atas level tersebut, ini mengindikasikan adanya kehadiran pembeli. Apabila momentum kenaikan cukup kuat, harga berpotensi naik dalam waktu dekat menuju rata-rata pergerakan 52 pekan (MA 52-week) di kisaran USD69,00, yang saat ini mengendalikan tren jangka panjang yang masih menurun.
Sebaliknya, jika harga menembus di bawah USD63,06 secara meyakinkan, WTI berpotensi turun ke USD59,67, lalu berlanjut ke level terendah dalam beberapa bulan di USD54,48.
Perundingan Nuklir Iran Picu Kekhawatiran Pasokan
Tekanan jual di awal pekan lalu meningkat setelah muncul laporan bahwa perundingan nuklir antara AS dan Iran menunjukkan kemajuan sangat baik.
Prospek kembalinya minyak mentah Iran ke pasar global mengguncang kepercayaan investor, meskipun AS di saat bersamaan menjatuhkan sanksi terhadap salah satu perusahaan penyulingan China yang mengelola minyak Iran.
Kendati belum ada kesepakatan final, pelaku pasar mulai memperhitungkan potensi tambahan pasokan, sehingga menambah tekanan di tengah kondisi pasar yang sudah sensitif.