Faktor pendukung lain datang dari AS. Jumlah rig pengeboran di Basin Permian turun tiga unit menjadi 246 rig, terendah sejak Agustus 2021. Penurunan aktivitas pengeboran ini memicu kekhawatiran terhadap pasokan jangka menengah dan menambah premi risiko pada harga minyak.
Dengan kombinasi faktor teknikal dan geopolitik tersebut, Hyerczyk menilai prospek jangka pendek harga minyak kini berubah menjadi moderat bullish. Selama WTI bertahan di atas USD55,87, peluang penguatan masih terbuka, meski pasar tetap waspada terhadap volatilitas tinggi di tengah dinamika geopolitik global. (Aldo Fernando)