Sementara itu, penjualan semen dalam kemasan (bag cement) dinilai belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Dengan total volume penjualan 4,1 juta ton pada November 2024, terjadi penurunan 6,4 persen MoM dan 3,7 persen YoY.
“Kami menduga penyebabnya adalah harga jual rata-rata (average selling price/ASP) yang lebih tinggi, dan daya beli yang lemah,” kata analis RHB Sekuritas dalam risetnya.
Menjelang akhir tahun, RHB Sekuritas memperkirakan volume penjualan Desember 2024 akan lebih rendah secara bulanan. Musim hujan dan periode libur panjang diproyeksikan mengurangi jumlah hari kerja serta membatasi logistik.
Dengan demikian, total penjualan semen domestik sepanjang 2024 diprediksi mencapai sekitar 64 juta ton, stagnan dibandingkan tahun sebelumnya dan lebih rendah 1,5 persen dari estimasi awal.
Proyeksi Industri Semen di 2025
Prospek industri semen di 2025 juga diperkirakan menghadapi tantangan baru. RHB menilai perubahan fokus pemerintahan baru, yang kini mengutamakan sektor lain dibandingkan infrastruktur, berpotensi mengurangi permintaan semen curah.