Selain itu, melambatnya proyek pembangunan di IKN semakin membebani penjualan semen, khususnya untuk segmen proyek pemerintahan.
RHB Sekuritas juga mencatat, meskipun sektor properti menunjukkan pertumbuhan permintaan yang stabil, hal ini belum cukup menjadi pendorong signifikan bagi volume penjualan semen domestik di 2025.
Dengan situasi ini, RHB Sekuritas mengungkapkan pandangan yang lebih hati-hati terhadap prospek industri semen di tahun mendatang.
Risiko yang perlu diwaspadai meliputi penurunan volume penjualan yang lebih lambat dari perkiraan, kenaikan biaya produksi yang lebih tinggi, serta perubahan regulasi pemerintah.
“Kami bersikap lebih hati-hati dan saat ini meninjau peringkat kami untuk sektor semen,” tutur dia.
(DESI ANGRIANI)