"Kalau dari sisi prospek mungkin kan sekarang secara organik boleh dibilang Telkom punya peluang untuk menumbuhkan kinerja yang lebih baik lagi, karena kalau kita melihat XL dan Smartfren bergabung tentu itu pertumbuhannya akan tidak akan organik," kata Yanuar.
"Secara organik telkom mempunyai peluang yang lebih tinggi untuk menumbuhkam kinerja prospek positifnya kedepan," sambungnya.
Sekadar informasi tambahan, pasca Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia, aksi merger masih terus berlanjut, Smartfren dan XL Axiata kini dinilai menjadi kandidat terkuat untuk gelar penggabungan perusahaan jilid II.
(YNA)