Bank-bank pelat merah mulai menaikkan suku bunga dana demi mengamankan likuiditas, dengan rasio loan-to-deposit (LDR) BMRI dan BBNI telah melampaui 95 persen.
Pada Oktober 2024, rasio aset likuid perbankan turun tajam ke 11,3 persen, jauh di bawah rata-rata sebelum pandemi yang mencapai 17 persen. Situasi ini mengindikasikan biaya dana yang tinggi akan bertahan lebih lama dan terus membebani margin bank.
“Dengan kondisi likuiditas yang semakin ketat dan persaingan memperebutkan dana pihak ketiga (DPK) yang semakin intens, biaya dana kemungkinan tetap tinggi, memperpanjang tekanan margin di seluruh sektor,” kata analis Sucor.
Risiko Kredit Meningkat
Setelah periode panjang dengan pencadangan rendah, biaya kredit diprediksi meningkat seiring potensi pelemahan kualitas aset.
Kredit korporasi dan UMKM masih bertahan, namun kredit konsumsi mulai menunjukkan kenaikan non-performing loan (NPL).