"Kita bisa membangun 9.000 km fiber optik hingga akhir tahun ini di seluruh Indonesia. Target EBITDA tahun ini menjadi 15 persen," ujar Hendra.
Mitratel juga merevisi target pendapatan sampai akhir tahun dari semula di kisaran 10-11% menjadi 12%. EBITDA dari yang semula 13% juga direvisi menjadi 15%.
Pada paruh pertama tahun ini, perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp891,54 miliar. Laba tersebut naik 27,23% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp700,74 miliar.
Raihan itu sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar 15,48% menjadi Rp3,27 triliun pada semester I 2022 dari Rp3,27 triliun pada semester I 2021.
Mayoritas kontribusi pendapatan berasal dari pendapatan sewa menara yang mengalami pertumbuhan sebesar 13,5%, dari Rp2,93 triliun menjadi Rp3,33 triliun. Kontribusi lainnya berasal dari tower-related business yang meningkat 35,4% menjadi Rp399 miliar. (TYO)