Sumber Reuters menyebut Arab Saudi tengah mendorong percepatan pencabutan pemangkasan produksi guna memberikan sanksi pada Irak dan Kazakhstan yang dianggap tidak patuh pada kuota produksi. Kenaikan produksi ini juga datang setelah Trump mendesak OPEC+ untuk meningkatkan pasokan. Trump dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi pada akhir Mei.
Pada Desember lalu, delapan negara OPEC+ yang terlibat dalam pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari sepakat untuk secara bertahap mencabut pembatasan tersebut melalui peningkatan produksi bulanan sekitar 138.000 barel per hari mulai April 2025.
Kenaikan produksi pada Juni akan membuat total peningkatan dari April hingga Juni mencapai 960.000 barel per hari, atau 44 persen dari pemangkasan awal sebesar 2,2 juta barel per hari, menurut perhitungan Reuters.
Proyeksi Harga Minyak
Harga Brent turun lebih dari 1 persen pada Jumat pekan lalu ke level USD61,29 per barel karena pasar bersiap menghadapi tambahan pasokan dari OPEC+.
Menurut analis UBS Giovanni Staunovo, harga minyak diperkirakan melemah pada Senin (5/5/2025) ini akibat berita OPEC+ serta tekanan dari ketegangan dagang dan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi.