Selain meningkatkan kinerja perseroan dari sisi pendapatan, akuisisi Prebiotic juga mampu memberikan PYFA akses kepada teknologi serta riset dan pengembangan atau research and development (R&D) yang lebih mumpuni. Nantinya, perseroan dapat mendapatkan akses ke teknologi, penelitian, pengetahuan, dan pengembangan produk baru yang lebih mumpuni, dan dapat menghasilkan sinergi yang membawa dampak positif.
Di samping itu, perseroan juga bisa meraih skala ekonomis yang lebih menguntungkan, dan mengarah pada efisiensi dalam rantai pasokan, produksi, dan hal-hal lainnya, juga mendapat akses kepada sumber daya.
“Perseroan memiliki kesempatan untuk dapat memanfaatkan sumber daya Probiotec, seperti fasilitas produksi modern, jaringan yang luas, dan akses ke jaringan distribusi yang lebih baik,” tutur Paulus.
Perihal kinerja, hingga kuartal pertama tahun 2024, PYFA mengantongi pendapatan sebesar Rp151,63 miliar. Angka itu turun dari pendapatan perseroan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp164,86 miliar.
Sejalan dengan itu, rugi perseroan naik menjadi Rp45,31 miliar dari sebelumnya sebesar Rp12,32 miliar.
(DES)