Serangkaian beban dan biaya turut mengalami kenaikan, mulai dari pos umum administrasi hingga rugi selisih kurs mencapai Rp2,16 miliar. Belum lagi ditambah beban lain-lain Rp1,34 miliar, yang mendorong laba sebelum pajak jatuh menjadi Rp15,5 miliar, dari tahun lalu Rp24,59 miliar.
Neraca RUIS akhir Juni 2023 menunjukkan peningkatan aset 2,77 persen ytd mencapai Rp1,30 triliun. Kewajiban utang (liabilitas) meningkat 4 persen ytd menjadi Rp773,61 miliar, sementara modal (ekuitas) terjaga di kisaran Rp529 miliar.
Kas yang dipegang pada paruh pertama tahun ini naik sekitar Rp4,79 miliar, yang terjadi akibat adanya penambahan utang bank jangka pendek. (NIA)