Aturan tentang kuota produksi ini membatasi penurunan harga timah dunia sepanjang 2024.
Hal ini diperburuk dengan terhentinya aktivitas penambangan timah yang berkepanjangan di Negara Bagian Wa, Myanmar, yang merupakan salah satu pemasok utama timah bagi China.
Sementara itu, lembaga peneliti komoditas Fastmarkets memprediksi pasar timah global akan seimbang sepanjang 2024.
Model perkiraan harga timah Fastmarkets memperkirakan rata-rata harga tunai timah di bursa LME berada pada kisaran USD27.040 per ton, yang berarti kenaikan sekitar 4 persen dibandingkan tahun 2023.
“Kami memperkirakan tahun 2024 akan menjadi tahun pemulihan bagi timah setelah krisis timah. tahun 2023 yang penuh tantangan, dengan penurunan harga sebesar 17 persen dibandingkan tahun 2022 berdasarkan rata-rata tahunan,”tulis analisis Fastmarkets.