sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rating AS Turun, Futures Wall Street hingga Bursa Asia Merah Membara

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
02/08/2023 11:44 WIB
Bursa global kompak turun tajam pada Rabu (2/8/2023), imbas dari penurunan rating kredit Amerika Serikat (AS).
Rating AS Turun, Futures Wall Street hingga Bursa Asia Merah Membara. (Foto: MNC Media)
Rating AS Turun, Futures Wall Street hingga Bursa Asia Merah Membara. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Bursa global kompak turun tajam pada Rabu (2/8/2023), imbas dari penurunan rating kredit Amerika Serikat (AS).

Dari Negeri Paman Sam, indeks Dow Jones Futures ditutup turun 0,33 persen, S&P 500 Futures turun 0,47 persen dan Nasdaq 100 Futures turun 0,6 persen pada pukul 11.13 WIB berdasarkan data Investing.com.

Penurunan ini diikuti oleh sebagian besar saham Asia. Indeks Hang Seng di Hong Kong mengalami penurunan paling tajam 1,99 persen. Diikuti indeks Nikkei 225 Jepang yang turun 1,96 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Indeks saham gabungan Hong Kong dilaporkan Trading Economics merosot 386 poin atau 1,9 persen menjadi 19.623 pada transaksi Rabu pagi, jatuh untuk sesi kedua berturut-turut.

Indeks Hong Kong tertekan oleh penurunan tajam saham berjangka AS setelah lembaga pemeringkat Fitch secara tak terduga menurunkan peringkat utang jangka panjang AS menjadi AA+ dari AAA.

Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga memerah menjelang penutupan sesi I dengan penurunan 0,61 persen pada pukul 11.15 WIB.

Fitch Rating kembali menurunkan status kredit Amerika Serikat (AS) dari AAA menjadi AA+ pada Selasa (1/8/2023). Keputusan ini menyusul perkiraan penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan serta beban utang pemerintah yang tinggi dan terus bertambah.

Penurunan peringkat terjadi akibat alotnya drama kesepakatan plafon utang awal tahun ini dan mempertaruhkan status default negara adidaya tersebut.

Utang AS yang tertuang dalam instrumen obligasi selama ini telah lama dianggap sebagai safe haven yang paling aman. Namun, penurunan peringkat kredit ini menunjukkan bahwa obligasi AS kehilangan sebagian tajinya.

Penurunan peringkat ini pada gilirannya memiliki dampak potensial pada segala hal mulai dari tingkat hipotek hingga kontrak yang dilakukan di seluruh dunia.

Langkah tersebut dapat menyebabkan investor menjual Treasuries AS, dan bisa menyebabkan lonjakan imbal hasil yang berfungsi sebagai referensi suku bunga pada berbagai instrumen pinjaman.

Fitch menegaskan AS juga mengalami penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan, adanya beban utang pemerintah yang tinggi dan terus meningkat.

Fitch mengatakan keputusan itu tidak hanya didorong oleh kebuntuan pagu utang terbaru, melainkan kemerosotan yang stabil dalam standar tata kelola fiskal AS selama 20 tahun terakhir.

Pengumuman penurunan rating Fitch datang dua bulan setelah eksekutif dan legislatif AS mencapai kesepakatan plafon utang pemerintah USD31,4 triliun.

Selain dampak penurunan rating AS, penurunan kinerja saham teknologi juga memimpin kerugian sejumlah bursa Asia setelah reli yang kuat pada Juli.

Indeks Hang Seng Hong Kong menjadi performer terburuk di mana meluncur lebih dari 2 persen pada perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, sektor teknologi Asia juga memiliki kinerja yang kuat selama sebulan terakhir, karena pasar bertaruh ada jeda kenaikan suku bunga AS yang akan segera terjadi.

Tetapi beberapa tanda ketahanan ekonomi AS juga membawa kekhawatiran atas kenaikan suku bunga kembali ke permukaan. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement