Kemudian, sebesar Rp1,5 triliun akan dialokasikan untuk tambang emas milik perusahaan yang dikelola oleh PT Agincourt Resources (PTAR), sementara sisanya akan dialokasikan untuk kegiatan bisnis lain yang dijalankan perseroan.
“Pada semester pertama ini, capex kami sebagian besar dihabiskan untuk pembelian alat berat baru, di mana suplai nanti akan meningkat pada semester kedua tahun ini,” ujar Iwan.
Terkait kinerja keuangan perseroan, pada paruh pertama tahun ini, UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp60,4 triliun atau naik 62% dari sebelumnya Rp37,3 triliun. Seiring dengan peningkatan pendapatan bersih, laba bersih perseroan juga naik hingga 129% menjadi Rp10,4 triliun dari sebelumnya sebesar Rp4,5 triliun.
Adapun, masing-masing segmen usaha perseroan yaitu, Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas dan Industri Konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 29%, 33%, 31%, 6% dan 1% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.
(FRI)