sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Realisasi Kontrak Baru Positif, Begini Prospek Emiten Konstruksi di 2026

Market news editor Desi Angriani
07/12/2025 10:35 WIB
Sejumlah emiten konstruksi mulai mempublikasikan capaian nilai kontrak baru 2025 serta target kinerja untuk tahun depan.
Realisasi Kontrak Baru Positif, Begini Prospek Emiten Konstruksi di 2026 (Foto: iNews Media Group)
Realisasi Kontrak Baru Positif, Begini Prospek Emiten Konstruksi di 2026 (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Sejumlah emiten konstruksi mulai mempublikasikan capaian nilai kontrak baru (NKB) 2025 serta target kinerja untuk tahun depan. 

Berdasarkan riset Stockbit Jumat (5/12/2025), pencapaian kontrak baru hingga kuartal terakhir menunjukkan kinerja yang beragam di tengah ketatnya pendanaan proyek dan fokus pemerintah pada pembangunan IKN.

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) menjadi emiten dengan kinerja paling solid. Hingga pertengahan November 2025, perusahaan berhasil mengantongi NKB sebesar Rp5,27 triliun, atau 5 persen di atas target 2025 yang dipatok Rp5 triliun.

Sementara itu, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan NKB Rp14,1 triliun sepanjang Januari-November 2025, turun 7 persen yoy, dan baru mencapai 50-56 persen dari target tahun ini yang berada di kisaran Rp25-Rp28 triliun.

Di sisi lain, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT PP Tbk (PTPP) baru merilis data NKB hingga kuartal III-2025. Keduanya menunjukkan capaian yang belum memuaskan.

WIKA mencatatkan NKB Rp6,19 triliun, anjlok 60 persen yoy, atau baru 36 persen dari target 2025 senilai Rp17 triliun. Kinerja ini sekaligus menegaskan tekanan yang masih dihadapi perseroan dalam restrukturisasi dan pembiayaan proyek.

PTPP mencatatkan NKB Rp16,88 triliun pada periode yang sama, turun 18,8 persen yoy, namun masih lebih baik dibanding WIKA dan ADHI. Capaian tersebut setara 59 persen dari target tahun ini sebesar Rp28,5 triliun.

TOTL dan ADHI Konservatif, WIKA Lebih Agresif

Beberapa emiten juga telah merilis panduan kinerja (guidance) untuk 2026. Di mana TOTL membidik NKB Rp5 triliun, flat dibanding target 2025 serta pendapatan Rp3,8 triliun (2 persen vs annualized hingga September).

ADHI menetapkan target NKB Rp23,8 triliun, atau turun 5-15 persen dari target 2025. WIKA justru menargetkan NKB minimum Rp20 triliun, meningkat setidaknya 18 persen dari target tahun ini. Sementara PTPP belum mengumumkan target 2026.

Berdasarkan rasio pencapaian NKB terhadap target 2025, Stockbit menempatkan performa emiten konstruksi dengan peringkat teratas TOTL disusul PTPP, ADHI dan WIKA

Menurut Stockbit, TOTL dan ADHI mengambil pendekatan kehati-hatian untuk 2026, sementara WIKA tampil lebih agresif dengan target kontrak baru yang jauh lebih tinggi. 

Namun realisasi tahun ini menunjukkan tantangan besar yang masih harus dituntaskan emiten pelat merah tersebut untuk pulih sepenuhnya.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement