IDXChannel - Harga minyak dunia naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Senin (21/8/2023) karena tanda-tanda pengetatan pasar dan terhentinya reli dolar mengimbangi meningkatnya risiko permintaan di China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Bloomberg, harga Minyak Brent yang jadi acuan global diperdagangkan di atas USD85 per barel, naik lebih dari 2% sejak penutupan Rabu lalu. Pembatasan pasokan oleh Rusia dan Arab Saudi mendorong reli sejak akhir Juni.
Dolar stabil Senin menyusul penurunan dalam dua sesi sebelumnya. Ini membuat komoditas yang dihargai dalam greenback terasa lebih murah bagi banyak pembeli.
"Terhentinya reli dolar selama beberapa sesi terakhir membantu minyak," kata Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar untuk IG Asia Pte.
"Semua pihak ingin tahu apakah China dapat mendongkrak pemulihan pada sisa tahun ini," lanjutnya.
Buruknya data ekonomi di China, termasuk belanja konsumen yang lesu hingga ekspor yang anjlok, ditambah dengan risiko inflasi yang persisten di AS, membuat minyak jatuh pekan lalu.
Bank-bank China melakukan pemotongan suku bunga pinjaman yang lebih kecil dari perkiraan pada Senin dan menghindari pemangkasan suku bunga acuan untuk hipotek, meskipun bank sentral menekan pemberi pinjaman untuk meningkatkan pinjaman.
Simposium Jackson Hole di Wyoming pada Kamis dan Jumat yang akan diikuti Ketua Federal Reserve Jerome Powell dapat memberikan petunjuk tentang arah suku bunga. Lebih banyak kenaikan mungkin akan terjadi di AS setelah risalah pertemuan The Fed bulan lalu menunjukkan para pejabat tetap khawatir tentang ancaman inflasi. (WHY)