"Sentimen pasar masih tetap kuat dengan adanya pasokan yang lebih ketat," lanjutnya memprediksi bahwa Brent bakal mengunci harga di US$80 per barel.
Goldman Sachs memprediksi harga minyak dunia dapat meningkat USD10 hingga akhir tahun menjadi USD90 per barel khusus jenis Brent, dengan analisa bahwa pasokan global menjadi diperketat akibat hadirnya varian baru Covid-19 serta dampak badai tropis di AS.
Di samping itu, ada optimisme dari analis bahwa permintaan minyak juga bakal meningkat.
"Permintaan minyak dapat meningkat dengan tambahan 0,5 juta barel per hari atau 0,5% dari pasokan minyak global, karena harga gas yang tiniggi memaksa peralihan dari konsumsi gas ke minyak," kata Analis Komoditas Commonwealth Bank, Vivek Dhar dalam sebuah catatan.
Vivek meyakini hal tersebut dapat memperketat harga minyak di pasaran.
"Ini bakal memperketat harga minyak di pasar, terutama dengan adanya penambahan pasokan dari negara-negara OPEC+," katanya seraya menambahkan bahwa harga energi masih dimungkinkan melanjutkan relinya jelang memasuki musim dingin di sejumlah negara-negara besar. (NDA)