“Untuk itu investor melihat peningkatan cuan lebih tinggi terjadi pada bulan November hingga April. Secara historis, IHSG cenderung terkoreksi pada bulan Mei selama 10 tahun terakhir sejak tahun 2010. Tercatat 6 kali koreksi dan 5 kali penguatan. Sementara itu, pada periode November ke April hanya 1 kali terjadi koreksi yakni pada periode November 2019 hingga April 2020,” jelas Aqil.
Selain pola pergerakan IHSG yang cenderung terkoreksi dari Mei hingga Oktober, return IHSG juga patut dicermati. Berdasarkan data selama 10 tahun terakhir ini, IHSG memberikan return rata-rata sebesar 2,6% pada bulan Mei hingga Oktober. Padahal, lanjutnya, pada bulan November hingga April tercatat rata-rata return IHSG dalam 10 tahun terakhir jauh lebih tinggi yaitu 5,3%.
Apakah "Sell in May and Go Away" merupakan pola berulang yang kembali terjadi di tahun 2021? Apakah jargon ini sekadar mitos atau fakta yang benar-benar terjadi? Bagaimana para investor menyikapi kondisi tahun ini? Simak ulasan selengkapnya dalam IGTV MNC Sekuritas yang dapat Anda akses melalui link: bit.ly/MNCSresearchcorner. (TIA)