Selanjutnya sekitar 14,65% dana yang diperoleh akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada Perusahaan Anak, yaitu KCL yang bergerak di bidang penggalian kuarsa/pasir kuarsa.
Pertimbangan Perseroan untuk melakukan penambahan penyertaan modal di KCL adalah guna mendukung KCL dalam menjalankan kegiatan usahanya. Sekitar 2,66% dari dana IPO untuk melakukan renovasi jetty dan infrastruktur, dan sekitar 11,99% untuk pembelian mesin cuci pasir dan pemurnian.
“Terakhir, dari sisa hasil dana IPO atau sekitar 14,61% akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan secara umum. Pada prinsipnya kami turut optimis bahwa Indonesia akan mampu menjadi negara Poros Maritim Dunia sebagaimana ditargetkan pemerintah saat ini,” lanjut Kurnyatjan.
Secara kinerja, pendapatan Perseroan hingga 30 November 2022 tercatat sebesar Rp179,43 miliar yang terdiri dari pendapatan jasa perkapalan sebesar Rp72,40 miliar, pendapatan sewa sebesar Rp5,61 miliar, penjualan kaca sebesar Rp47,91 miliar dan penjualan pasir sebesar Rp53,49 miliar.
Adapun demikian, Direktur PT Panin Sekuritas Tbk, Prama Nugraha mengatakan bahwa IPO KLAS. berhasil mengalami kelebihan pemesanan atau oversubscribe sebanyak 37,3 kali dari total penawaran umum. Prama mengatakan secara keseluruhan proses IPO KLAS telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana.