Meski perseroan masih menanggung beban keuangan sebesar USD107,04 juta (Rp1,79 triliun) dan bagian rugi entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar USD13,12 juta (Rp219,03 miliar), dampak positif dari restrukturisasi dan efisiensi berhasil menopang profitabilitas perusahaan. Dalam laporan keuangan KRAS, restrukturisasi itu menghasilkan pencatatan positif USD156,74 juta (Rp2,58 triliun).
Memasuki 2025, Krakatau Steel juga mulai mengoperasikan fasilitas Hot Strip Mill (HSM) sebagai bagian dari strategi pemulihan bisnis jangka panjang.
"Perseroan berkomitmen memperkuat kinerja di segmen baja maupun nonbaja serta memastikan keberlangsungan produksi HSM agar berjalan optimal dan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja secara berkelanjutan," ujar Fedaus.
(Rahmat Fiansyah)