Darmawan menambahkan, untuk pembangkit EBT di antaranya akan dibangun pembangkit listrik berbasis hidro dan geothermal sebesar 30 GW hingga 2040. Selain itu, dilakukan juga penambahan kapasitas pembangkit berbasis angin dan solar atau energi surya sebesar 28 GW.
Namun demikian diakui Darmawan, keseluruhan pengembangan pembangkit itu dihadapkan pada tantangan jarak antara sumber pasokan energi dengan pusat permintaan listrik yang tergolong jauh.
Oleh sebab itu, investasi pada infrastruktur ketenagalistrikan khususnya transmisi agar dapat memenuhi kebutuhan listrik
Dia bilang, berdasarkan penghitungan PLN diperlukan transmisi dengan total 47.000 kilometer (km) untuk menghubungkan antara pembangkit listrik ke gardu listrik.