Fiki Ariyanti
IDXChannel - IHSG pada sesi I ditutup melemah 0,37% menjadi 7.212,00 pada perdagangan hari ini (5/2/2024). Salah satu penyebabnya adalah perlambatan ekonomi Indonesia di 2023 yang tumbuh sebesar 5,05 persen.
"Dari dalam negeri, rilis data GDP Indonesia 2023 yang mencapai 5,05% YoY. Capaian ini lebih rendah dibanding dengan tahun lalu sebesar 5,31% YoY. Dengan hasil demikian, maka risiko mata uang rupiah untuk tertekan akan lebih dalam lagi," tulis riset harian Panin Sekuritas, siang ini.
Sementara itu, mayoritas indeks sektoral ditutup melemah pada sesi I. Pelemahan terdalam dicatatkan oleh sektor teknologi sebesar 2,40% seiring dengan sentimen penundaan pemotongan suku bunga The Fed dikarenakan masih solidnya ekonomi AS.
"Sentimen negatif dari GOTO terkait pelepasan Tokopedia ke Tiktok berpotensi menyebabkan rugi Rp80 triliun," menurut riset tersebut.
Penguatan hanya terjadi pada sektor energi sebesar 0,48% dan transportasi 0,86% seiring dengan serangan militer AS dan Inggris terhadap sasaran Houthi di Yaman membuat situasi di sekitar Laut Merah makin memanas dan menghambat jalur perdagangan global.
