Risiko Investasi Saham

IDXChannel – Sama seperti investasi pada umumnya, potensi keuntungan yang tinggi dari investasi saham juga diiringi dengan risiko yang tinggi. Hal itu tentu menjadi alasan mengapa investasi saham sering disebut sebagai instrumen yang high risk high return.
Risiko investasi saham ini merupakan sesuatu yang melekat atau tidak dapat dipisahkan dari kegiatan investasi saham. Rencana investasi sebaiknya bukan hanya memikirkan soal keuntungan, tapi juga risiko yang menyertainya.
Keuntungan Investasi Saham
Mengingat semakin tinggi keuntungan yang diperoleh dari produk investasi maka semakin tinggi pula resiko yang dihadapi. Risiko investasi saham ini perlu diketahui oleh investor sebagai salah satu pertimbangan sebelum mengambil keputusan investasi.
Tanpa pengetahuan soal risiko ini, investasi saham bisa berujung kepada kekecewaan, kemarahan hingga penyesalan.
Cara Memilih Saham Yang Baik Untuk Pemula
Dikutip berbagai sumber, berikut sejumlah risiko investasi saham yang perlu anda pahami:
1. Capital loss
Ingin Berinvestasi Saham? Baca dulu Tipsnya
Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain resiko inilah yang biasanya dialami pertama kali oleh pemegang saham. Ini terjadi ketika harga jual lebih rendah dibanding harga beli.
2. Suspend
Maksud dari resiko ini adalah saham terkena suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh bursa efek. Dengan begitu, para investor tidak dapat melakukan aktivitas saham apapun atau tidak bisa menjual sahamnya hingga suspend-nya dicabut dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
3. Likuidasi
Risiko investasi saham ini terjadi apabila sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh investor saham tersebut dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau dibubarkan.
Dalam kondisi ini, pemegang saham adalah pihak yang mendapatkan "giliran" terakhir untuk mendapatkan haknya setelah perusahaan memenuhi kewajiban kepada pihak lain seperti kreditur.
Secara teori, pemegang saham akan mendapatkan sisa dari harta yang dimiliki oleh perusahaan setelah perusahaan tersebut menyelesaikan kewajiban. Namun, apabila tidak ada sisa lagi, pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut.
Untuk menghindari risiko investasi saham ini, investor harus memantau perkembangan perusahaan secara berkala. Perusahaan yang mengalami masalah hingga berpotensi bangkrut biasanya mendapatkan perhatian luas dari berbagai pihak seperti bursa hingga media massa. (TYO)