sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RMK Energy (RMKE) dan Bukit Asam (PTBA) Kerja Sama Garap "Emas Hitam"

Market news editor Rizky Fauzan
16/12/2022 10:51 WIB
PT RMK Energy Tbk (RMKE), melalui anak usahanya PT Royaltama Mulia Kencana (RMUK), menandatangani nota kesepahaman dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). 
RMK Energy (RMKE) dan Bukit Asam (PTBA) Kerja Sama Garap
RMK Energy (RMKE) dan Bukit Asam (PTBA) Kerja Sama Garap "Emas Hitam" (Foto: MNC Media).

"Dengan solusi pelayanan jasa logistik RMKE yang terintegerasi dengan jalur kereta api milik PT KAI, PTBA dapat mengoptimalkan sumber batu bara yang melimpah, sehingga kerja sama ini memiliki mutual benefit bagi ketiga entitas," kata Tony saat Signing Ceremony MoU Business Synergy di Grand Hyatt, Jakarta (16/12/2022).

Tony menuturkan, secara prinsip, RMKE mendukung penuh bisnis energi baru terbarukan (EBT) yang menjadi rencana pemerintah net zero emission pada 2060. Namun, kebutuhan energy security yang mendesak di tengah kondisi ekonomi global yang masih belum pulih menjadi suatu hal yang medesak dan sangat penting saat ini. 

Oleh karena itu, kebutuhan batu bara ke depannya masih akan meningkat hingga tercapainya keseimbangan antara energi EBT dan fosil saat ekonomi dunia telah kembali pulih pada level sebelum pandemi. Hal ini menjadi peluang bagi perusahaan untuk mengoptimalkan pemenuhan energy security.

“Kolaborasi bersama PTBA ini sejalan dengan impelementasi strategi jangka menengah perseroan untuk dapat mengangkut 20 juta ton batu bara dan menjual 5 juta ton batu bara setiap tahunnya, serta upaya mengoptimalkan pemenuhan energy security yang menjadi booster perekonomian saat ini," papar Tony. 

Direktur Operasional Perseroan, William Saputra mengungkapkan, kolaborasi dan sinergi bersama PTBA dan PT KAI yang saat ini telah berjalan dengan baik, mengakomodasi RMKE untuk dapat meningkatkan volume jasa logistik hingga 70% dan penjualan batu bara hingga 2,5 kali lipat pada 2026 jika dibandingkan dengan target tahun ini.

“Kenaikan harga batu bara menjadi katalis bagi bisnis batubara saat ini. Namun kami menyadari bahwa momen ini tidak akan bertahan lama dan telah mempertimbangkan koreksi harga batu bara di masa depan," jelasnya. 

"Untuk itu RMKE terus berupaya mengoptimalkan volume yang terus meningkat untuk mengimbangi koreksi harga tersebut. Dengan upaya tersebut, kami semakin optimistis untuk dapat menjaga kesehatan keuangan yang berkelanjutan ke depannya," kata William.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail mengungkapkan, kerja sama dengan RMKE ini sejalan dengan target PTBA untuk meningkatkan kapasitas angkutan dalam rangka percepatan monetisasi cadangan batu bara.

"Saat ini, PTBA juga bekerja sama dengan PT KAI untuk mengembangkan angkutan batu bara Tanjung Enim-Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun. Jalur ini direncanakan akan beroperasi pada kuartal IV 2024," paparnya. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement