Faktor lain yang mendukung rubel adalah kontrol ketat terhadap arus modal yang diberlakukan oleh pemerintah Rusia. Pemerintah Rusia melarang perusahaan asing menarik aset dari negara tersebut dan mewajibkan penyimpanan dana di rekening khusus dalam negeri.
Langkah itu membatasi tekanan jual terhadap rubel dari investor asing. Menurut ekonom dari T-Investments, Sofya Donets, rubel tidak mengalami tekanan arus keluar modal seperti mata uang negara berkembang lainnya.
"Kontrol modal yang ketat sebagian besar telah melindungi Rusia dari gejolak pasar global," ujarnya.
(Ibnu Hariyanto)