Per 30 Juni 2023, total liabilitas perseroan naik tipis menjadi Rp5,95 triliun dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp5,89 triliun. Sedangkan defisiensi modal naik dari akhir tahun lalu Rp33,27 miliar menjadi Rp38,6 miliar.
Sementara jumlah aset BTEL pada akhir Juni ini menjadi Rp38,6 miliar dibanding sebelumnya akhir Desember tahun lalu sebesar Rp33,27 miliar.
Saham BTEL hingga saat ini masih disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham perseroan sudah 'digembok' Bursa sejak 27 Mei 2019.
(FAY)