“Di kuartal I-2023 ini pun KRAS elakukan pembayaran utang Tranche B senilai Rp2,7 triliun kepada seluruh kreditur perbankan," ucap Tardi.
Sejak restrukturisasi 2019, perseroan telah membayar utang sebesar Rp10,9 triliun (USD718 juta), dari total pokok utang sebesar Rp33,6 triliun (USD2,2 miliar).
Selain itu, KRAS mampu menjaga arus kas positif yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar USD85,5 juta pada tiga bulan pertama ini atau naik sebesar 27,66% dari semula USD67 juta di periode yang sama tahun lalu.
“Secara bottom line di kuartal I-2023 membukukan rugi periode berjalan sebesar USD19,8 juta (Rp291,06 miliar), namun faktor utamanya berasal dari rugi selisih kurs sebesar USD25,8 juta," jelas Tardi.
"Jika rugi selisih kurs yang di luar kontrol perseroan dihilangkan, maka kerugian (bottom line) di kuartal I-2023 tidak terjadi, artinya KRAS masih membukukan laba bersih sekitar USD5,9 juta,” pungkasnya.
(FAY)