Sementara beban penjualan naik menjadi Rp78,41 miliar, serta beban umum dan administrasi naik menjadi Rp106,80 miliar.
Dengan kondisi tersebut, perseroan mencatat rugi bersih yang membengkak hingga 185% menjadi Rp88,60 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp31,08 miliar.
Dari sisi neraca keuangan, total nilai aset perseroan turun sebesar 11,73% menjadi Rp541,36 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp613,34 miliar. Sementara liabilitas perseroan mencapai sebesar Rp536,38 miliar dan ekuitas sebesar Rp4,97 miliar.
Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp610 juta. Sebagian besar anggaran belanja modal digunakan untuk IT equipment seperti laptop dan printer, serta furnitur kantor. Sementara itu, target kinerja tahun ini untuk penjualan bersih yakni sebesar Rp1,9 trilliun.
(FRI)