IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 56 poin ke level Rp14.907 atas dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Rabu (14/9). Inflasi AS menjadi salah satu faktor pelemahan mata uang garuda.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar menguat setelah laporan inflasi AS yang lebih panas dari perkiraan.
"Inflasi AS ternyata lebih kuat dari yang diharapkan pada bulan Agustus. Secara khusus, apa yang disebut 'core CPI' naik 0,6%, dua kali lipat dari yang diharapkan, mendorong tingkat inflasi inti tahunan naik menjadi 6,3% dari 5,9% di bulan Juli. Itu yang tertinggi sejak tertinggi 40 tahun yang dicapai pada bulan Maret," ujar Ibrahim dalam rilis hariannya. Pada Rabu (14/9/2022).
Di sisi lain, salah satu faktor internal pemicu mata uang garuda yaitu sikap pasar yang masih ragu terhadap peningkatan target PDB Nominal dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2023 senilai Rp21.037,9 triliun. Jumlah itu naik dari target semula di angka Rp20.988,6 triliun.