sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.155 per USD

Market news editor Anggie Ariesta
01/08/2023 15:42 WIB
Rupiah turun 45 poin di level Rp15.155 dari penutupan sebelumnya di Rp15.080.
Rupiah ditutup melemah ke Rp15.155 per USD
Rupiah ditutup melemah ke Rp15.155 per USD

IDXChannel - Nilai tukar rupiah (kurs) terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/8/2023) kembali ditutup melemah. Rupiah turun 45 poin di level Rp15.155 dari penutupan sebelumnya di Rp15.080.

Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, USD menguat karena sentimen dari Ketua Fed Jerome Powell dengan susah payah menunjukkan pentingnya data ekonomi yang akan datang dalam proses pengambilan keputusan, sehingga fokus pada laporan pekerjaan Juni pada Jumat untuk Juni, yang diharapkan untuk mengonfirmasi pasar tenaga kerja yang sehat.

"Data menunjukkan harga rumah Inggris turun paling banyak sejak 2009 dalam 12 bulan hingga Juli, dengan pemberi pinjaman hipotek Nationwide menyatakan harga rumah rata-rata turun 3,8% setelah penurunan tahunan 3,5% pada bulan Juni, dengan penurunan 0,2% bulan ke bulan," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (1/8/2023).

Hal tersebut mengikuti data dari Konsorsium Ritel Inggris, yang dirilis Senin, menunjukkan bahwa harga di toko-toko Inggris turun untuk pertama kalinya dalam dua tahun.

Data tersebut menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga berdampak pada ekonomi Inggris, memperlambat inflasi tertinggi di negara maju, dan dapat menekan Bank of England untuk melonggarkan siklus pengetatannya. 

BoE secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sekali lagi pada Kamis, untuk ke-14 kalinya berturut-turut.

Selain itu, pejabat China mengisyaratkan langkah-langkah stimulus lebih banyak dilakukan dalam beberapa bulan mendatang, membantu pasar melihat melewati data yang menunjukkan aktivitas bisnis di importir komoditas terbesar dunia melambat tajam hingga Juli.

Pejabat China mengisyaratkan bahwa langkah-langkah stimulus lebih banyak dilakukan dalam beberapa bulan mendatang, membantu pasar melihat melewati data yang menunjukkan aktivitas bisnis di importir komoditas terbesar dunia melambat tajam hingga Juli.

Tetapi Beijing belum mengungkap kebijakan konkret apa pun untuk memacu konsumsi dan permintaan lokal, meskipun ada jaminan berulang kali dari pejabat tinggi.

Dari sentimen internal, tren inflasi pada 2023 terpantau menurun sejak awal tahun hingga Juni 2023 dan diproyeksikan akan mencapai 3 persen pada akhir tahun mendatang.

Namun, kondisi itu dapat terjadi dengan beberapa syarat.  Proyeksi tersebut, artinya mencakup batas tengah target Bank Indonesia (BI), yaitu di kisaran 2 persen hingga 4 persen.

Ekonom Faisal mengungkapkan, inflasi tahunan akan terus menurun dan berada dalam kisaran target selama sisa 2023. Ini mengingat harga pangan yang terkendali dan efek dasar yang tinggi dari penyesuaian harga bahan bakar bersubsidi pada tahun lalu.

“Namun, kami menyadari bahwa El Nino dan cuaca ekstrem menghadirkan tantangan, dan dampaknya terhadap inflasi bahan makanan perlu diantisipasi dengan cermat,” tuturnya.  

Berdasarkan sentimen di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan besok masih diprediksi bergerak fluktuatif, kemudian ditutup melemah di rentang Rp15.130-Rp15.200 per USD.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement