Dari segi eksternal, walaupun Data Tenaga Kerja AS mengalami penurunan yang ditandai dengan bertambahnya pengangguran, Ibrahim menilai ada kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga di Oktober sebesar 25 basis poin dan akhir tahun total 50 basis poin.
"Ini pun masih belum bisa mengangkat sentimen positif ke mata uang rupiah karena gejolak geopolitik di Eropa yang masih membara," kata Ibrahim.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.720 - Rp16.870 per USD.
(NIA DEVIYANA)