Selain itu, ekspor China turun secara tak terduga pada Oktober setelah kenaikan tajam pada bulan sebelumnya, meleset dari perkiraan kenaikan moderat. Impor juga melemah, yang menyebabkan penurunan neraca perdagangan negara, menunjukkan tekanan perdagangan yang terus berlanjut dan permintaan domestik yang lemah.
Sementara itu, ketegangan antara Washington dan Beijing semakin meresahkan pasar. Sebuah laporan dari The Information pada hari Kamis menyatakan bahwa AS berencana untuk memblokir Nvidia dari penjualan chip AI skala kecil ke China, sebuah langkah yang dapat membatasi akses perusahaan China ke teknologi canggih.
"Hal tersebut menyusul laporan Reuters yang menyatakan Beijing bermaksud untuk melarang penggunaan chip AI buatan luar negeri di pusat data yang didanai negara, sebuah langkah yang dipandang sebagai bagian dari upaya China untuk mendukung produksi chip domestik," ujar dia.
Dari sentimen domestik, melambatnya laju ekonomi pada kuartal III-2025 yang realisasinya hanya 5,04 persen semakin memperberat posisi pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan tahunan di angka 5,2 persen. Jika mengacu pada perhitungan secara kumulatif, untuk mencapai angka pertumbuhan 5,2 persen, pemerintah perlu mengejar target pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025 di angka 5,77-5,8 persen.