Sementara proyeksi pemerintah saat ini, kata Ibrahim, kuartal IV-2025 hanya tumbuh di angka 5,5 persen. Hal itu berarti, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 hanya akan berada di kisaran 5,13 persen.
Meski simulasinya jauh lebih baik 2024 yang hanya tumbuh di angka 5,03 persen, secara tren pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025 di angka 5,5 persen apalagi 5,77 persen sangat jarang bisa dicapai.
Dia menyampaikan, selama 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025 tidak pernah mencapai angka 5,5 persen. Apalagi dengan kondisi ekonomi 2025, yang selain ditopang dukungan dari stimulus pemerintah, nyaris tidak ada momentum politik atau ekonomi dalam skala besar yang bisa membawa ekonomi Indonesia tumbuh 5,5 persen pada kuartal IV-2025.
"Rata-rata pertumbuhan ekonomi kuartal IV dari tahun 2015-2024 hanya di kisaran 4,3 persen. Nilai rata-rata ini memperhitungkan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020 yang terkontraksi 2,19 persen akibat pandemi Covid-19," ujarnya.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.690-Rp16.740 per USD.
(Dhera Arizona)