Ibrahim menjelaskan, saat ini investor condong ke aset safe-haven seperti dolar AS karena kekhawatiran telah meningkat tentang kemampuan Fed untuk menekan inflasi tanpa menyebabkan resesi, serta dampak dari perang di Ukraina dan meningkatnya kasus Covid-19 di China yang melemahkan permintaan.
Untuk perdagangan pekan ini, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun bisa ditutup melemah di rentang Rp.14.600—Rp14.660.
(NDA)
Baca Juga: