sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp14.326 per Dolar AS

Market news editor Anggie Ariesta
14/02/2022 16:02 WIB
Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini ditutup menguat 21 poin di level Rp14.326 dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp14.347.
Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp14.326 per Dolar AS
Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp14.326 per Dolar AS

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini ditutup menguat 21 poin di level Rp14.326 dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp14.347.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar naik terhadap mata uang lainnya pada Senin ini, tetapi kerugian minimal karena mata uang safe-haven menahan kenaikan dan mata uang yang lebih berisiko berjuang untuk mempertahankannya.

"Investor juga tetap mengkhawatirkan potensi konflik di Eropa Timur, di samping inflasi yang melonjak," ujar Ibrahim dalam risetnya, Senin (14/2/2022).

Sentimen lainnya seperti Rusia dapat segera membuat dalih untuk menyerang tetangganya Ukraina juga mendapat peringatan dari AS. Namun, Rusia telah membantah tuduhan tersebut dan menuduh negara Barat "histeria", bahkan ketika terus membangun pasukan di dekat perbatasannya dengan Ukraina. Kanselir Jerman Olaf Scholz akan menuju ke Ukraina di kemudian hari, diikuti dengan perjalanan ke Moskow lusa, dan memperingatkan sanksi jika serangan terjadi.

Ketegangan tersebut adalah kejutan terbaru bagi pasar yang sudah terhuyung-huyung dari data inflasi AS minggu sebelumnya yang tinggi. Meskipun kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga darurat agak mereda, beberapa investor memperkirakan dolar akan tetap didukung.

Di seberang Atlantik, The Fed akan merilis risalah dari pertemuan terakhirnya pada hari Rabu. Pembicaraan minggu sebelumnya tentang kenaikan suku bunga antar-pertemuan mereda setelah The Fed merilis jadwal pembelian obligasi yang tidak berubah untuk bulan mendatang. Bank sentral akan menaikkan suku bunga hanya setelah pembeliannya berhenti.

Dari sentimen domestik, pelaku pasar merespon positif setelah lembaga pemeringkat Moody’s memperkirakan aktivitas ekonomi Indonesia akan kembali ke rata-rata pada tahun 2023 dengan pertumbuhan bertahan pada tingkat tersebut setelahnya. Hal itu tampak dari keputusannya yang memilih untuk kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada 10 Februari 2022.

Moody's memandang keputusan ini sejalan dengan hasil asesmen bahwa ketahanan ekonomi Indonesia serta efektivitas kebijakan moneter dan makro ekonomi tetap terjaga. Kebijakan reformasi struktural yang ditempuh oleh Pemerintah juga diyakini akan mendukung peningkatan investasi dan menopang perbaikan daya saing ekspor.

Di sisi lain, reformasi perpajakan melalui penerbitan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) dan rencana normalisasi kebijakan fiskal diperkirakan dapat mendukung terjaganya beban utang Pemerintah.

Disisi lain, Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia tetap terjaga, sementara prospek ekonomi jangka menengah tetap kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global yang meningkat. Hal ini didukung oleh kredibilitas kebijakan yang tinggi dan bauran kebijakan antara BI, Pemerintah, dan otoritas lainnya yang efektif.

Untuk dua tahun ke depan, Moody's memproyeksikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali kepada level sebelum pandemi yaitu mencapai 5 persen. Rata-rata tersebut lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain yang berada pada peringkat Baa, yaitu 3,7 persen.

Dalam perdagangan sore ini, Rupiah ditutup menguat. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat direntang Rp14.300-Rp14.360.

(NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement