Di Asia Pasifik, data perdagangan dari China pada hari Senin menunjukkan bahwa ekspor pada bulan April tumbuh 3,9% YoY, laju paling lambat sejak Juni 2020. Tindakan penguncian untuk COVID-19 telah menyebabkan kerusakan pada perdagangan dan perang yang sedang berlangsung di Ukraina yang sampai saat ini belum ada kejelasan kapan akan berakhir.
Sekarang investor menunggu investor sekarang menunggu Indeks Harga Konsumen Inti (CPI) AS pada hari Rabu, serta Indeks Harga Produsen AS dan klaim pengangguran awal, yang akan jatuh tempo pada hari Kamis.
Dari sisi domestik, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Kuartal Pertama tahun 2022 berada di kisaran 5 persen karena sejumlah sektor mencatatkan kinerja positif atau pulih dari dampak pandemi Covid-19. Tren pemulihan terjadi sejak 2021 terus berjalan di berbagai sektor dan lini.
Namun, saat Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin merilis data pertumbuhan ekonomi Kuartal Pertama 2022 tumbuh 5,01 persen (YoY). Rilis data tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar bahkan lebih baik dari perkiraan.
Pertumbuhan ini ditopang pulihnya sejumlah aktivitas ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Pertumbuhan signifikan ini juga karena ada low base effect pada Kuartal Pertama 2021 yang kita ketahui ekonomi Indonesia terkontraksi 0,7 persen.