sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp16.401 per USD

Market news editor Anggie Ariesta
04/08/2025 15:40 WIB
Nilai tukar rupiah ditutup menguat signifikan pada perdagangan hari ini, naik 112 poin atau 0,68 persen ke level Rp16.401 per USD.
Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp16.401 per USD. (Foto iNews Media Group)
Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp16.401 per USD. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup menguat signifikan pada perdagangan hari ini, naik 112 poin atau 0,68 persen ke level Rp16.401 per dolar Amerika Serikat (AS) atau USD. Penguatan tajam ini dipicu oleh rilis data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan, memicu ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

"Pasar kini kembali memperhitungkan kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga," ujar Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi dalam risetnya, Senin (4/8/2025).

Di tengah sentimen positif dari AS, terdapat juga faktor-faktor global yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian. Presiden AS Donald Trump terus memberlakukan tarif impor yang besar-besaran untuk negara-negara seperti Kanada, Brasil, India, dan Taiwan. Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, menyatakan tarif-tarif ini kemungkinan akan tetap berlaku.

Selain itu, ketegangan geopolitik di Eropa kembali memanas setelah Rusia melancarkan serangan drone di kota perbatasan Ukraina, yang mendorong Presiden Trump mengancam sanksi lebih berat. Washington bahkan mengancam akan mengenakan tarif hingga 100 persen kepada Tiongkok dan India, pembeli minyak terbesar Rusia, serta 25 persen untuk India.

Dari dalam negeri, inflasi inti terpantau melandai sejak Mei 2025 secara tahunan, meskipun secara bulanan naik tipis dari 0,07 persen pada Juni menjadi 0,13 persen pada Juli.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi inti Juli 2025 tercatat 2,32 persen (yoy). Emas perhiasan menjadi pendorong utama inflasi inti, menyumbang 0,46 persen terhadap total inflasi umum.

Namun, inflasi umum justru mengalami peningkatan signifikan, dari 1,87 persen pada Juni menjadi 2,37 persen pada Juli. Sebagian besar tekanan inflasi ini berasal dari kenaikan harga pangan, yang tercermin dari lonjakan inflasi volatile food ke posisi 3,82 persen (yoy).

"Berdasarkan analisis tersebut, diprediksi bahwa rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya, dengan potensi ditutup menguat di kisaran Rp16.350-Rp16.400 per dolar AS," kata dia.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement